Imam Al-Gazali pernah berkata, "jika kau bukan anak raja, bukan juga anak ulama besar, maka menulislah!"

Menulis merupakan salah satu cara seseorang, untuk menyampaikan sesuatu. "Sesuatu" itu bisa jadi positif dan negatif, maka dari itu, berhati-hatilah dalam menulis, karna setiap tulisan akan ada konsekuensinya. Sebelum mulai menulis, maka jadilah terlebih dahulu pembaca yang baik. Dengan membaca, kita akan mengetahui banyak hal, dan jika diamalkan, maka akan membawa dampak positif dalam diri kita - tentunya dengan membaca bacaan-bacaan yang bermanfaat - minimal anda tau cara menyusun kata dengan baik, sehingga enak jika dibaca.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631)

Ilmu yang telah kita pelajari, lalu dituangkan dalam bentuk tulisan (karya), dikemudian hari bisa menjadi pemberat timbangan kebaikan kita. Apalagi jika dengan tulisan kita, ALLAH jadikan sebab sehingga orang lain memperoleh hidayah, wahhh ... beruntunglah kita. Maka dari itu, menulislah karena ALLAH, agar setiap coretan bernilai ibadah disisi-Nya.

Gajah mati meninggalkan gadingnya, manusia mati meninggalkan tulisannya. Lihatlah para pendahulu kita, yang namanya masih disebut-sebut sampai saat ini, padahal mereka telah lama meninggal. Itu semua karena mereka memiliki karya, mereka meninggalkan jejak-jejak yang bermanfaat untuk banyak orang setelahnya. Bayangkan, berapa banyak pahala yang mereka peroleh? Tentu sangatlah banyak. Tidakkah kita ingin seperti mereka? Maka mulai dari sekarang, menulislah!