Kenallah Orang-Orang Baik

Bismillah ... "jadilah orang yang baik, karena orang baik selalu bertemu dengan orang baik, ditempat yang baik dan kelak akan dikumpulkan ditempat yang baik pula." Ujar ustadz Irwan Fitri, Lc—saat mengisi ta'lim rutin.

Menurut ustadz Irwan, kalimat tersebut ia dapatkan dari seorang anak SMA. Pada saat itu, beliau baru saja selesai mengisi ceramah, tiba-tiba seorang anak SMA datang menghampirinya, "Assalamu'alaikum ustadz," sapa anak SMA itu. "Wa'alaikumussalam," jawab ustadz Irwan. "Ustadz ... mauka nasehatiki', bolehji?" Sambung anak SMA itu. "Bolehji nak," jawab ustadz dengan ekspresi heran. Nah ... disinilah keluar kata-kata yang menjadi pembuka tulisan ini, yang memiliki makna mendalam, sehingga membekas dihati ustadz Irwan, dan sulit untuk dilupakan.

Sesuatu yang bersumber dari hati akan sampai ke hati pula. Mungkin kalimat inilah yang tepat untuk menggambarkan dialog diatas. Nah, sekarang mari kita kaji kalimat nasehat dari anak SMA tersebut.

1. "Jadilah orang yang baik." Kalimat ini bersifat persuasif, yakni kalimat untuk mengajak. “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya” (HR. Muslim no. 1893). Mengajak kepada kebaikan merupakan suatu hal yang luarbiasa, karena ganjaran pahalanya besar—sebagaimana yang disebutkan dalam hadist tadi. Dan kebaikan yang paling baik adalah mendakwahkan agama Islam. “Ustman bin Affan radhiyallahu ‘anhu berkata: “Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.” Hadits riwayat Bukhari. Dihadits lain, disebutkan juga mengenai esensi dakwah, “Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari). Jadi mulai dari sekarang, ajaklah orang lain pada kebaikan.

2. "Karena orang baik selalu bertemu dengan orang baik." Orang baik memiliki kecenderungan berkumpul dengan orang baik pula. Jika kita ingin dikelilingi oleh orang-orang baik, maka terlebih dahulu, jadikanlah diri kita orang yang baik. “Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927). Berusahalah sekuat mungkin untuk berteman dengan orang-orang baik, karena manfaatnya luar biasa. Sebagaimana yang disabdakan oleh Rosulullah, “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628).

3. "Ditempat yang baik." Orang-orang baik akan anda temuai ditempat-tempat yang baik, seperti masjid, tempat seminar, majelis-majelis ilmu, komunitas positif dan lain sebagainya. Carilah tempat-tempat yang baik, dan anda akan menemukan ditempat itu orang-orang baik, dan berusahalah untuk berbaur, agar anda "tertular" virus kebaikannya. Mungkin kita pernah mendengar ungkapan seperti ini, "Saya ngantuk kalau ikut pengajian." Kalaimat seperti ini merupakan kalimat yang negatif, yang menyebabkan kita terhalang untuk masuk ditempat-tempat yang baik. Jika kalimat tersebut terbersit dalam hati, berusahalah untuk tidak mengikutinya. “Maka jika mereka tidak mau menyambutmu, ketahuilah sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka. Dan siapakah yang lebih sesat dari pada orang yang mengikuti hawa nafsunya tanpa petunjuk dari Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang berbuat zhalim” (QS. Al-Qashash: 50).

4. "Dan kelak akan dikumpulkan ditempat yang baik pula." Lihatlah hadits Nabi berikut : "Setelah orang-orang mukmin itu dibebaskan dari neraka, demi Allah, Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh kalian begitu gigih dalam memohon kepada Allah untuk memperjuangkan hak untuk saudara-saudaranya yang berada di dalam neraka pada hari kiamat. Mereka memohon: Wahai Tuhan kami, mereka itu (yang tinggal di neraka) pernah berpuasa bersama kami, shalat, dan juga haji.

Dijawab: ”Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal.” Hingga wajah mereka diharamkan untuk dibakar oleh api neraka.

Para mukminin inipun mengeluarkan banyak saudaranya yang telah dibakar di neraka, ada yang dibakar sampai betisnya dan ada yang sampai lututnya.

Kemudian orang mukmin itu lapor kepada Allah, ”Ya Tuhan kami, orang yang Engkau perintahkan untuk dientaskan dari neraka, sudah tidak tersisa.”

Allah berfirman, ”Kembali lagi, keluarkanlah yang masih memiliki iman seberat dinar.”

Maka dikeluarkanlah orang mukmin banyak sekali yang disiksa di neraka. Kemudian mereka melapor, ”Wahai Tuhan kami, kami tidak meninggalkan seorangpun orang yang Engkau perintahkan untuk dientas…” (HR. Muslim no. 183).

Imam Hasan Al-Bashri berkata tentang hadist ini, ”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.”

In shaa ALLAH orang-orang baik akan dikumpulkan oleh ALLAH di Surga kelak, dan semoga kita dimasukkan dalam kumpulan orang-orang baik tersebut, aamiin

Wawlahu a'lam

You Might Also Like

1 komentar