Pisahkan Agama Dengan Politik ???

Bismillah ... belakangan ini, Indonesia dihebohkan dengan pernyataan bapak presiden Joko Widodo, mengenai pemisahkan politik dan agama. Seperti yang dilansir oleh sindonews.com, merdeka.com, tempo.co dan lain-lain. Berita ini menjadi kontroversi di kalangan masyarakat, ada yang pro dan ada juga yang kontra.

Politik merupakan sistem yang mengurusi maslahat masyarakat banyak, sedangkan agama ialah landasan, kepercayaan dan patokan hidup manusia. Bayangkan jika politik dipisahkan dengan agama! Tidak ada lagi nilai-nilai baik agama saat mengurusi permasalahan orang banyak (politik).

Agama menjadi landasan dalam melakukan kegiatan berpolitik, tapi nyatanya saat ini agama hanya menjadi "pemeran pengganti" dalam kegiatan berpolitik. Tak heran jika hasilnya, seperti negara kita saat ini.

Seperti yang dilansir oleh liputan6.com, utang Indonesia Rp 3.438,29 triliun pada Agustus 2016. Realisasi naik sebanyak Rp 78,47 triliun dibanding posisi bulan Juli 2016 yakni Rp 3.359,82 triliun.

Ditambah lagi dengan angka kejahatan yang cukup tinggi, kita ambil contoh di kota Makassar. Data Kepolisian Daerah (Polda) Sulselbar yang terangkum sejak Januari hingga Februari 2016, angka kriminalitas yang terjadi di Kota Makassar meningkat. Hingga Februari 2016 saja, jumlah aksi kejahatan tercatat sebanyak 378 kasus. (Sumber : liputan6.com)

Agama di jadikan sebagai "pemeran pengganti" saja sudah begini, apalagi jika benar-benar dipisahkan, entah apalah jadinya negara ini.

Oleh sebab itu, agama dan politik tidak bisa dipisahkan. Agama (Islam) tidak hanya mengatur masalah hubungan dengan Tuhan saja, namun juga mengatur segala aspek perpolitikan.

You Might Also Like

0 komentar