Masalah bisa hadir dalam kehidupan kita, di sebabkan 2 faktor. Yang pertama akibat kesalahan kita sendiri, yang kedua adalah bentuk ujian untuk kita.

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan ALLAH memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS. Asy Syuraa: 30)

“Sesungguhnya jika ALLAH mencintai suatu kaum maka Dia akan menguji mereka. Barang siapa yang ridho (terhadap ujian tersebut) maka baginya ridho ALLAH dan barang siapa yang marah (terhadap ujian tersebut) maka baginya murka-Nya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah At Tirmidzi berkata bahwa hadits ini Hasan Ghorib)

Oleh karena itu, jika dapat masalah, alangkah baiknya introspeksi diri dulu, barangkali dosa maksiat telah bertumpuk, sementara kita belum tobat-tobat juga, hingga ALLAH menegur kita agar kembali pada-Nya.

Setelah itu, belajarlah bersangka baik pada ALLAH, sebab bisa jadi masalah tersebut adalah bentuk cinta ALLAH kepada kita, dan Ia menginginkan kita untuk naik derajat.

Ketika mendapat masalah, hasilnya ada dua, yakni pahala dan dosa. Jika bersegera kembali kepada ALLAH, maka dapat pahala. Jika menyalahkan orang lain, maka dapat dosa.

Kebanyakan orang tidak bisa menyelesaikan masalah, disebabkan fokus utamanya pada masalah. Sehingga menyebabkan dirinya terus-menerus mengeluh, sehingga menyebabkan ia luput dalam melihat solusi.