Ini Bukti Cinta ALLAH Kepada Anda

Kadang kita lupa, bahwa betapa cintanya ALLAH swt. kepada kita. Salah satu buktinya, bagi anda yang sering mengikuti majelis ilmu syar'i. Dari sekian banyak hamba ALLAH yg sedang beraktivitas, hanya anda yang di pilih oleh ALLAH untuk hadir di majelis-majelis ilmu tersebut. Kalau buka karena cinta ALLAH, itu tidak mungkin terjadi. Saking cintanya ALLAH kepada kita, Ia memudahkan langkah kita dan menghadirkan kecenderungan terhadap hal-hal baik ke dalam hati kita.

Namun bagi anda yang malas, atau bahkan belum pernah menghadiri majelis ilmu syar'i, ketahuilah di sana (majelis ilmu) ada suatu kenikmatan dan ketenangan yang tak mampu ku tuangkan dalam sebuah tulisan. Dan ketika anda membaca ini, itu membuktikan bahwa betapa cintanya ALLAH swt. terhadap anda. Namun pertanyaan nya, apakah anda bersegera menyambut cinta tersebut?

Orang-orang terdahulu, generasi terbaik ummat Islam, begitu bersemangat dalam menuntut ilmu syar'i. Bahkan untuk ke majelis Nabi saja, orang-orang terdahulu harus mempertaruhkan nyawa mereka, sebab dahulu masih sangat sedikit yang memeluk Islam, sementara yang membenci Islam sangatlah banyak. Sekarang kita, mari lihat keadaan kita. Tinggal di negeri yang aman dan damai, ummat Islam menjadi mayoritas di sini, majelis ilmu syar'i bertebaran dimana-mana, lantas apa yang menghalangi kita untuk itu? Dimana posisi kita jika di bandingkan dengan ummat Islam terdahulu?

Salah seorang ulama pernah berkata bahwa, jika jihad fisik tidak di bebankan kepada kita, maka kita terkena beban jihad ilmu. Ini menunjukkan kemuliaan menuntut ilmu syar'i, sebab hal itu di sejajarkan dengan jihad fisik, yang notabennya berhadiah Surga tanpa hisab.

Dalam menuntut ilmu, kita harus mencintai sumber ilmu, siapa itu? Dialah RosûlulLâh Muhammad saw. Setiap yang keluar dari lisan beliau adalah wahyu yang diwahyukan. Beliau tidak berbicara berdasarkan hawa nafsunya, jadi apapun yang keluar dari lisan beliau adalah baik.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana mencintai RosûlulLâh, sedangkan kita tidak pernah melihatnya? Perlu kita ketahui, RosûlulLâh adalah orang yang sangat pantas untuk di cintai. Bahkan, Nabi Isa a.s. pun mencintai beliau, bahkan jauh sebelum beliau lahir ke dunia. Sebagaimana Firman-Nya: "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan ALLAH kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar GEMBIRA dengan (datangnya) seorang Rosul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." (Q.S. As-Shaff : 6). Nabi Isa telah bergembira bahkan sebelum Nabi Muhammad saw. lahir. Inilah salah satu bentuk keistimewaan Nabi kita (Muhammad), Masya ALLAH.

Selain itu, untuk mencintai RosûlulLâh, kita perlu mengenal beliau. Bagaimana mungkin kita bisa mencintai seseorang yang tidak kita kenal? Nabi Isa a.s. pun telah mengenal beliau dan mengetahui sifat-sifatnya, yang tentunya mendapatkan kabar dari ALLAH. Bahkan ada pepatah yang mengatakan, "Tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta." Oleh karena itu, kenalilah beliau dengan membaca sejarah-sejarahnya.

Ketika menjelang kematian RosûlulLâh, taukah kita siapa yang beliau pikirkan? Bukan istrinya yang tercinta, bukan sahabatnya yang terkasih dan bukan pula anaknya yang tersayang. Melainkan beliau memikirkan ummatnya, ya ... kita yang beliau pikirkan, beliau memikirkan bagaimana keadaan kita nantinya, ini membuktikan betapa cintanya beliau kepada kita, padahal ia sendiri pun belum pernah bertemu dengan kita. Lantas alasan apa lagi yang kita miliki untuk tidak mencintai RosûlulLâh?

"Katakanlah (hai Muhāmmad), jika kalian (benar-benar) mencintai ALLAH maka ikutilah aku (nabi Muhammad sholAllahu ‘alaihi wa sallam), niscaya ALLAH akan mencintai kalian dan ALLAH akan mengampuni dosa-dosa kalian, dan ALLAH Māhapengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-‘Imrân: 31).

Kalau anda ingin cinta kepada nabi, jangan ada jarak antara anda dengan sunnah nabi, dekatkan! Maka in shaa ALLAH anda akan benar-benar merasakan cinta itu. Dan untuk mengetahui sunnah nya, perlulah kita untuk menuntut ilmu syar'i.

Ajaran yang di bawa oleh RosûlulLâh adalah ajaran yang kompleks dan sempurna, tidak pernah di temukan dalam ajaran apapun yang menuntun mulai dari bangun tidur, sampai tidur lagi, kecuali Islam.

Bahkan di antara beberapa sunnah Nabi, telah terbukti bermanfaat secara ilmiah. Oleh karenanya kalau anda menemukan sesuatu dari Nabi, cepat ambil! karena itu yang terbaik.

Ketika anda mengerjakan suatu pekerjaan yang sesuai petunjuk Nabi, maka statusnya akan naik, dari 'pekerjaan' menjadi 'ibadah'. Dan jika status tersebut telah naik, maka pekerjaan tersebut akan membuahkan pahala.

Nah, pahala inilah yang sangat kita butuhkan di hari akhir kelak. Ketika seseorang meninggal, terputuslah potensi nya untuk meraih pahala, kecuali dalam 3 hal, kita tidak akan bahas disini, hehe. Siapa yg tidak akan meninggal? Semua yang bernyawa pasti akan meninggal. Nah, kalau sudah tau, kenapa tidak mempersiapkan bekal?

Kita mungkin pernah bertanya, bagaimana dengan orang yang selama hidupnya selalu berbuat baik, namun ia bukan orang Islam? Jawabannya sederhana, semua amalan nya bagaikan debu yang beterbangan. Akan tetapi, ALLAH swt. itu Maha Adil, dan bentuk keadilan ALLAH ialah jika ada non muslim yang bersikap baik, maka ALLAH akan balas dengan kebaikan di dunia. Namun mohon maaf, di akhirat tidak akan mendapatkan apa-apa. Sederhananya begini, bagaimana mungkin seseorang bisa diluluskan dalam ujian, jika ia tidak terdaftar sebagai siswa? Sekalipun anak itu bersikap baik, tapi kalau tidak terdaftar, ya tidak bisa.

Setiap manusia punya potensi rugi, jika waktunya tidak dimanfaatkan untuk ibadah. Sebab memang, kita diciptakan hanya untuk ibadah. Namun sebagai orang memandang sempit makna dari kata 'ibadah'.

Dalam beribadah kita harus mengikuti tuntunan Nabi, karena kaidah nya mengatakan, 'semua ibadah adalah haram, kecuali yang diperintahkan.' Selain itu, mengikuti Nabi juga memiliki manfaat lain, yakni siapapun yang mengikuti Nabi, maka ia akan menjadi teladan, seperti yang terdapat pada para ulama kita, yang saat ini menjadi teladan buat kita.

Terkadang seseorang ingin mengikuti RosûlulLâh dari segi hal-hal besar, namun ternyata kebanyakan yang masih sulit melakukannya. Contoh kecil, RosûlulLâh sholat tahajjud dengan membaca 5 surah + 4 ayat, dan itupun di kerjakan di rakaat pertama. Oleh karenanya, kalau belum bisa mengikuti kebiasaan RosûlulLâh yang besar-besar, boleh yg kecil-kecil dulu, seperti senyumnya, jalannya, cara bicaranya dan lain-lain. Tapi, jangan juga beralasan belum bisa, padahal sebenarnya bisa. Sebab ibadah itu 'semampunya' bukan 'semaunya'.

Wawlahu a'lam

You Might Also Like

0 komentar