Waspadai Investasi Bodong

Emas merupakan benda yang sangat berharga, orang-orang memakainya untuk perhiasan, di lapiskan pada benda, maupun di simpan dalam bentuk batangan.

Harga emas tiap tahunnya naik, hampir mirip dengan tanah, yang harganya semakin hari semakin meroket.

Banyak orang yang tertarik untuk menginvestasikan uangnya dengan membeli emas, beli emas hari ini, di simpan, trus 2 tahun kedepan di jual, harga jualnya pun sudah naik. Disitulah letak keuntungan nya.

Namun kita perlu ingat, menyimpan harta yang banyak, dengan durasi waktu tertentu, haruslah di keluarkan zakat nya, sebab itu adalah perkara yang wajib.

Baru-baru ini terjadi tindak kriminal tentang emas, bukan pencurian atau perampokan emas, melainkan investasi bodong yang berkedok investasi emas. Sekitar 61 orang menjadi korban penipuan ini, konsepnya ialah menjanjikan keuntungan kepada nasabahnya sebesar 5% tiap bulannya. (Sumber: detikcom)

Berbicara tentang investasi bodong, saya pun pernah menjadi korbannya. Waktu itu saya kehilangan uang sebesar Rp 3.000.000,-.

Cara perekrutannya sangat menarik dan profesional, mereka mengundang kami ke hotel, di kasih makan, dan mulailah ia presentasi.

Presentasinya pun sangat masuk di akal, hingga waktu itu saya sangat menggebu-gebu untuk segera join.

Apalagi penawaran keuntungan yang cukup tinggi, di tambah ada paket jalan-jalan, wah ... saya tambah semangat untuk join.

Karena saya seakan sudah terhipnotis, walaupun biaya untuk bergabungnya besar, saya tidak peduli, saya bela-belain cari uang agar bisa ikut.

Pada akhirnya saya pun ikut, dengan menggunakan uang tabungan. Singkat cerita, sampai detik ini uang saya belum kembali sepeser pun.

Tapi tak mengapa, di balik semua itu, pasti ada hikmah yang tersembunyi. Dan tentunya, pelajaran yang sangat berharga bisa kita dapatkan, lain kali harus lebih berhati-hati dengan bisnis-bisnis serupa.

Terkadang manusia selalu ingin dapat untung besar, tapi kerja sedikit. Tabiat manusia memang seperti itu, apalagi di tambah dengan sifat malas, komplit sudah.

Namun kenyataannya, agak sulit di temukan kerja yang santai dan berpenghasilan tinggi. Sebenarnya ada, tapi memerlukan modal yang sangat besar, seperti misalnya membeli 10 ruko dan menyewakannya. Kalau seperti itu, walaupun tidak kerja, uang tetap ada. Namun masalahnya, modalnya itu yang sulit, apalagi bagi kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Sifat manusia yang malas kerja dan mau untung banyak, itulah yang menjadi celah, bagi para penipu kelas kakap untuk mendatangkan banyak uang. Oleh karena itu, para penipu tak bisa di salahkan sepenuhnya, karena mereka tidak mengambil secara paksa, namun bukan berarti membenarkan tindakan mereka. Kita lah yang harus cerdas, dalam menanggapi modus-modus penipuan seperti itu.

Yang pertama harus di pertimbangkan jika mendapati penawaran investasi, ialah darimana kita dapat untung. Apakah untungnya di dapatkan dari sumber yang jelas, atau malah sebaliknya?

Selanjutnya ia perusahaan yang menawarkan, apakah sudah memiliki izin serta kelengkapan lainnya?

Selanjutnya yang paling penting ialah, apakah sistem yang di pakai berbasis syariah? Hal ini sangat penting, sebab menyangkut keselamatan dunia akhirat.

Namun saya lebih menyarankan untuk berinvestasi dengan upaya sendiri, dalam artian kita menjalankan sendiri usaha dan kita pula investornya, tak mengapa awalnya kecil, yang penting berkah dan halal. Dan tentunya kita harus meniatkan nya untuk keuntungan-keuntungan akhirat.

Investasi bodong tentu di kelola oleh orang-orang yang cerdas, sebab hal ini mengandalkan analisis dan kecakapan berbicara yang baik, sehingga dapat dengan mudah meyakinkan calon korbannya.

Maka dari itu, kita juga harus cerdas memilah antara yang baik dan buruk. Cerdas melihat suatu peluang maupun ancaman. Sehingga kita tidak mudah ditipu, apalagi sampai mengeluarkan banyak uang karenanya.

You Might Also Like

0 komentar