Tidak Terasa, Ehh ... Sudah Mau Idul Adha

Mungkin kita pernah merasa, bahwa waktu begitu cepat berlalu, perasaan baru kemarin puasa ramadhan, ehh ... sekarang sudah hampir idul adha (kurban). Perasaan seperti itu, memang sering terjadi pada manusia, maka dari itu, kita harus mengambil pelajaran darinya.

Waktu yg tak terasa berlalu tersebut, cukuplah menjadi nasehat bagi kita, bahwa jatah hidup kita di dunia ini tinggal sedikit lagi. Dan akhirat akan menjadi nyata, sementara dunia tinggal kenangan.

Dari Ibnu Umar radhiallohu ‘anhuma beliau berkata: Rosululloh shollallohu ‘alaihi wa sallam pernah memegang kedua pundakku seraya bersabda, “Jadilah engkau di dunia seperti orang asing atau musafir.” Ibnu Umar berkata: “Jika engkau berada di sore hari jangan menunggu datangnya pagi dan jika engkau berada pada waktu pagi hari jangan menunggu datangnya sore. Pergunakanlah masa sehatmu sebelum sakit dan masa hidupmu sebelum mati.” (HR. Bukhori)

Orang yang ada di perantauan akan selalu rindu dengan kampung halamannya, begitulah juga harusnya kita hidup di dunia, selalu rindu kampung halaman. Dan sesungguhnya kampung halaman kita yang sebenarnya adalah Surga, karena nenek moyang kita (nabi Adam) dulunya tinggal di Surga.

Imam Ibnu Qoyyim—rahimahullah, berkata bahwa setiap kita sejatinya berjalan menuju Tuhan kita. Dan perjalanan yg baik, adalah yg fokus pada tujuannya.

Terkadang dalam perjalanan manusia, ia lalai dengan 'bunga-bunga' di pinggir jalan, hingga ia melupakan tujuan perjalanannya. Oleh karena itu, hendaknya di setiap langkah kaki kita, selalu mengingat tujuan kita melangkah (Surga).

Suka maupun tidak suka, jatah hidup kita semakin berkurang. Apa yg kita lakukan di dunia ini, sangat menentukan posisi kita nantinya di akhirat. Dan semoga posisi kita di akhirat adalah Surga-Nya.

Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari sayaberada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat:Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohonpertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”

“Setiap nikmat yang tidak digunakan untuk mendekatkan diri pada Allah, itu hanyalah musibah.” (Jaami’ul Ulum wal Hikam, 2: 82)

Yang terbaik adalah yang ALLAH pilihkan untuk kita. Maka tidak pantas bagi kita untuk berprasangka buruk kepada ketetapan ALLAH, sehingga apapun yang ALLAH tetapkan untuk kita, maka itulah yang terbaik. Tidak pantas bagi kita untuk mengeluh, kenapa saya begini, kenapa saya begitu. Lupakah kita dengan nikmat kesehatan dan waktu luang? Yang dengannya kita bisa manfaatkan untuk beribadah, guna meraih Jannah-Nya.



You Might Also Like

0 komentar