Persaudaraan Antar Muslim

Kabar duka kembali menyelimuti saudara-saudara kita yang ada di Palestina, mereka kembali di bombardir oleh zioniz Israel. Tak tanggung-tanggung, mereka melahap semuanya, tak terkecuali wanita, anak-anak dan orang tua.

Hal seperti ini, menunjukkan kekejaman Israel, bahkan lebih kejam ketimbang binatang buas sekalipun.

Dunia seakan tuli, tak mendengar jeritan anak-anak Palestina. Padahal tindakan Israel sudah kelewat batas, menyalahi HAM. Namun seakan-akan, HAM tidak berlaku untuk rakyat Palestina.

Namun rakyat Palestina bukanlah kumpulan pecundang, mereka tetap kokoh mempertahankan tanah, keluarga dan harga diri mereka. Sekalipun dunia tidak ada yang membantu, mereka tetap bertahan tanpa rasa takut akan kematian.

Sebagian penduduk dunia mungkin berbela sungkawa, dan ditunjukkan oleh aksi nyata pemberian bantuan materil bagi rakyat Palestina, di samping itu doa terus-menerus di galakkan oleh masyarakat muslim lainnya.

Berdoa dan memberi bantuan materil bukanlah hal yang salah, malah itu sangat membantu mereka. Namun, tidak adakah yang ingin membantu saudara-saudara kita itu dengan jalan militer? Kita sebagai rakyat biasa, tentu tidak mampu melakukan itu. Yang mampu hanyalah yang memiliki kekuasaan dan kekuatan militer.

Di sisi lain, kita melihat fenomena sebagian kaum muslimin, seakan-akan tak peduli dengan nasib saudara-saudara kita di sana. Mungkin karena terlalu asik dengan dunianya sendiri, atau mungkin mereka tidak tau.

Fenomena seperti ini, disebabkan karena tidak adanya persatuan ummat Islam. Ummat Islam 'dipasangi' skat pemisah antara muslim satu dengan yang lainnya, skat tersebut lebih akrab kita sebut dengan 'negara'.

Ummat Islam di kelompok-kelompokkan menjadi beberapa bagian, sehingga rasa saling memiliki dan bersaudara mulai memudar. "Jangan ambil pusing, yang bermasalah kan negara orang." Ungkapan seperti ini, mungkin pernah kita temui. Seakan-akan ummat Islam di negara lain adalah orang lain baginya, sehingga tidak peduli apa yang terjadi di negara lain, padahal itu adalah saudaranya.

".... Sesungguhnya orang-orang mu’min adalah BERSAUDARA, maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertaqwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat” (QS. Al-Hujuraat: 9-10).

Selayaknya lah bagi kita untuk peduli terhadap saudara muslim kita, hilangkan semua skat-skat kenegaraan, sebab sejatinya ummat Islam adalah bersaudara, apapun negaranya, warna kulitnya, bahasanya, kita tetaplah bersaudara.

You Might Also Like

0 komentar